Selasa, 10 Februari 2015

Teks Diskusi : Perlukah Kita Membawa Kamus Besar Bahasa Arab "Munawwir"



Di banyak kalangan pesantren berbasis bahasa Arab, banyak santriwan-santriwati yang sudah mengenal Kamus Besar Bahasa Arab Munawwir. Kamus yang terkenal besar, lengkap, dan juga berat ini memang banyak digunakan banyak pesantren di Indonesia, terutama pesantren Salaf. Banyak santri-santri yang mengeluh tentang hal ini. Hingga muncullah satu pertanyaan, “ Perlukah membawa kamus Munawwir ? “  
          Dalam hal ini, ada yang berargumen setuju dan tidak. Argumen yang setuju mengatakan bahwa membawa kamus besar tersebut perlu. Karena kamus ini jauh lebih lengkap dari kamus lainnya. Dalam kamus ini juga terdapat berbagai tashrifannya. Mulai kata asli hingga penjabarannya. Hal ini juga sangat membantu untuk mengartikan berbagai kitab-kitab kuning zaman dulu yang menggunakan bahasa Arab. Sambil mengartikan, merekapun dapat menambah kosa kata baru dalam bahasa Arab.
          Namun sebagian santri menyatakan ketidaksetujuan. Mereka berpendapat kamus ini tak perlu dibawa karena kamus ini jarang digunakan. Dalam kegiatan pembelajaran maupun keseharian. Jadi, kamus ini juga bisa diganti dengan kamus-kamus yang lebih praktis dan mudah dibawa. Karena jarang digunakan, mereka menganggap kamus ini membuang-buang uang orang tua yang susah payah membeli kamus semahal itu. Dalam struktur bahasanyapun, kamus ini sangat sulit dipahami. Para ustadz dan ustadzah juga tidak pernah mengajarkan bagaimana cara memfungsikannya membuat mereka semakin bingung menggunakannya.
          Menurut kami, kamus ini juga diperlukan. Namun sebelum memfungsikannya, para ustadz dan ustadzah juga harus mengajarkan cara menggunakannya. Agar mereka tak merasa sulit memahaminya. Karena sesungguhnya kamus ini tak sulit dipahami. Hanya saja para santri tidak mengetahui cara menggunakannya.